MAKALAH
EKONOMI
TEORI
PEMBANGUNAN EKONOMI
Disusun
Oleh XI IPS 1
1.
Iwan
Rusliyanto 13
2.
Muhammad 17
3.
Adi
Wicaksono 01
SMA
NEGERI 1 KUTOWINANGUN
TAHUN
AJARAN 2012/2013
TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI
Adam smith adalah ahli ekonomi klasik yang dianggap
paling terkemika. Karyanya yang sangat terkenal, adalah sebuah buku yang
berjudul An Inquiry the nature and cause of the wealth of nations yang
diterbitkan 1776, terutama menyangkut permasalahan pembangunan ekonomi.
a. Hukum alam
Adam Smith meyakini berlakunya doktrin “hukum alam”
dalam persoalan ekonomi. Ia menganggap setiap orang sebagai hakim yang paling
tahu akan kepentingannya sendiri yang sebaiknya dibiarkan dengan bebas mengejar
kepentingannya itu demi keuntungannya sendiri. Dalam mengembangkan kepentingan
pribadinya itu, orang akan memerlukan barang-barang keperluan hidupnya
sehari-hari. Dalam melakukan ini, setiap individu dibimbing oleh suatu”kekuatan
yang tidak terlihat “yaitu pasar persaingan sempurna yang merupakan mekanisme
menuju keseimbangan secara otomatis, cenderung untuk memaksimumkan
kesejahteraan nasional.
b. Pembagian kerja
Pembagian kerja adalah titik permulaan dari teori
pertumbuhan ekonomi Adam Smith, yang meningkatkan daya produktivitas tenaga
kerja. Ia menghubungkan kenaikan itu dengan: (1) meningkatkan keterampilan
kerja
(2) penghematan waktu dalam memproduksi barang
(3) penemuan mesin yang sangat menghemat tenaga. Penyebab yang terakhir
dari kenaikan produktivitas ini bukan berasal dari tenaga kerja tetapi dari
modal.
Apa yang mengarahkan pada
pembagian kerja adalah kecendrungan tertentu pada sifat manusia, yaitu
kecendrungan untuk tukar-menukar, barter dan mempertukarkan suatu barang dengan
barang lainnya. Akan tetapi, pembagian kerja tergantung pada besarnya pasar.
Salah satu pemeo terkenal “pembagian kerja dibatasi oleh luasnya pasar.
c. Proses pemupukan modal
Smith menekankan, pemupukan modal harus dilakukan
lebih dahulu daripada pembagian kerja. Ia menulis: ”karena pemupukan stok dalam
bentuk barang harus lebih dulu dilakukan sebelum pembagian kerja, maka
pekerjaan hanya dapat dibagi lebih lanjut secara seimbang, jika stok lebih dulu
diperbesar.” Seperti ahli ekonomi modern, Smith menganggap pemupukan modal
sebagai satu syarat mutlak bagi pembangunan ekonomi; dengan demikian
permasalahan pembangunan ekonomi secara luas adalah kemampuan manusia untuk
lebih banyak menabung dan menanam modal. Oleh karena itu cara yang paling cepat
adalah menanamkan modal sedemikian rupa sehingga dapat memberikan penghasilan
yang paling besar kepada seluruh penduduk agar mereka sanggup menabung
sebanyak-banyaknya. Dengan demikian tingkat investasi akan ditentukan oleh
tingkat tabungan dan tabungan yang sepenuhnya diinvestasikan. Sebagaimana
dikatakan Smith; “bagian yang ditabung tiap tahun oleh seseorang dengan segera
dipergunakan sebagai modal.”
Mengapa para pemilik modal menanamkan modal? Menurut
Smith, investasi dilakukan karena para pemilik modal mengharapkan untung, dan
harapan masa depan keuntungan bergantung pada iklim investasi pada hari ini dan
pada keuntungan nyata.
d. Agen pertumbuhan
Menurut Smith, para petani, produsen dan pengusaha
merupakan agen kemajuan dan pertumbuhan ekonomi. Adalah perdagangan bebas yang
mendorong mereka memperluas pasar, yang pada gilirannya memungkinkan
pembangunan ekonomi. Fungsi ketiga agen ini saling berkaitan erat. Bagi Smith
pembangunan pertanian mendorong peningkatan pekerjaan konstruksi, dan
perniagaan. Pemupukan modal dan pembangunan ekonomi terjadi karena tampilnya
para petani, produsen dan pengusaha.
Proses pertumbuhan. Schumpeter menjelaskan pendekatan pertumbuhan ekonomi
Adam Smith sebagai berikut: “dengan menganggap benar faktor-faktor kelembagaan,
politik dan alam, Smith berangkat dari asumsi bahwa suatu kelompok sosial (atau
suatu bangsa) akan mengalami laju pertumbuhan ekonomi tertentu yang tercipta
karena naiknya jumlah mereka dan melalui tabungan. Ini mendorong “meluasnya
pasar” yang pada gilirannya meningkatkan pembagian kerja dan dengan demikian
meningkatkan produktivitas.
Menurut Smith, proses pertumbuhan ini bersifat menggumpal (kumulatif).
Apabila timbul kemakmuran sebagai akibat kemajuan dibidang pertanian, industri
manufaktur, dan perniagaan, kemakmuran itu akan menarik pada pemupukan
modal, kemajuan tekhnik, meningkatnya penduduk, perluasan pasar, pembagian
kerja dan kenaikan keuntungan secara terus-menerus.
PENILAIAN
Teori Smith memberikan
sumbangan yang besar dalam menunjukkan bagaimana pertumbuhan ekonomi terjadi
dan faktor-faktor serta kebijaksanaan apa yang menghambatnya. Khusus dalam
kaitannya dengan petani, pedagang dan produsen, ia menunjukkan betapa arti
penting menabung dan memupuk modal serta pentingnya proses pertumbuhan yang
berimbang. Disamping itu tentu teori Smith memiliki kelemahan tertentu.
v
Pembagian masyarakat secara
lugasAlasan yang tidak adil bagi kegiatan menabung
v
Asumsi yang tidak realistis tentang
persaingan sempurna
v
Pengabaian wiraswasta (pengusaha)
v
Asumsi yang tidak realistis tentang
keadaan stasioner
PENERAPAN
Teori
pembangunan ekonomi smith mempunyai kebenaran yang terbatas bagi Negara
terbelakang. Dalam ekonomi serupa ini ukuran pasarnya kecil. Sebagai akibatnya
kemampuan untuk menabung dan dorongan untuk investasi rendah. Luas pasar
ditentukan oleh volume produksi yang akhirnya tergantung pada tingkat
pendapatan. Disini kemampuan untuk membeli berarti kemampuan untuk memproduksi.
Dan produktivitas dalam batas tertentu tergantung pada seberapa besar modal
ditanam dalam produksi.
Seperti halnya Smith, David Ricardo juga mengungkapkan
pandangannya mengenai pembagunan ekonomi dengan cara yang tidak sistematis
dalam bukunya the principles of political economy and taxation diterbitkan
1917.
Asumsi teori Ricardo.
Teori-teori Ricardian diasumsikan pada asumsi bahwa:
Ø
Seluruh tanah digunakan untuk
produksi gandum dan angkatan kerja dalam pertanian membantu menentukan
distribusi industri;
Ø
“law of diminishing return”berlaku
bagi tanah;
Ø
Persediaan tanah adalah tetap;
Ø
Permintaan akan tanah benar-benar
inelastis;
Ø
Buruh dan modal adalah masukan yang
bersifat variabel;
Ø
Keadaan pengetahuan teknis adalah
tertentu (given);
Ø
Seluruh buruh dibayar dengan upah
yang cukup untuk hidup secara minimal;
Ø
Harga penawaran buruh adalah
tertentu dan tetap;
Ø
Permintaan akan buruh tergantung
pada pemupukan modal; dan bahwa baik harga permintaan maupun penawaran buruh
tidak tergantung pada produktivitas marginal tenaga kerja.
Ø
Terdapat persaingan yang sempurna;
Ø
Pemupukan modal dihasilkan dari
keuntungan
Berdasarkan asumsi tersebut, Ricardo membangun
teorinya tentang saling hubungan antara tiga kelompok dalam perekonomian yaitu
tuan tanah, kapitalis dan buruh. Kepada mereka inilah keseluruhan hasil tanah
dibagi-bagikan.
Pembagian sewa keuntungan dan
upah. Dengan hasil gandum tertentu, andil masing-masing kelompok
dapat ditentukan. Sewa per unit buruh adalah perbedaan antara produk rata-rata
dan produk marginal. Atau keseluruhan sewa sama dengan perbedaan antara produk
rata-rata dengan produk marginal dikalikan dengan banyaknya tenaga kerja dan
modal yang digunakan dalam pengolahan tanah.
Proses pemupukan modal. Menurut
Ricardo, pemupukan modal merupakan keuntungan, sebab keuntungan merupakan
kekayaan yang disisihkan untuk pembentukan modal. Pemupukan modal tergantung
pada 2 faktor: pertama, kemampuan untuk menabung. Kedua, kemauan
untuk menabung
Tingkat keuntungan. Tingkat
keuntungan = keuntungan/upah (keuntungan dibagi upah). Tingkat keuntungan sama
dengan rasio keuntungan terhadap modal yang digunakan. Tetapi karena modal
hanya terdiri dari modal kerja, maka keuntungan sama dengan rekening upah.
Sepanjang tingkat keuntungan positif, pemupukan modal akan berlanjut.
Kenaikan upah. Ricardo
mencoba menunjukkan bahwa hanya dalam kondisi lain pemupukan modal akan
mengurangi keuntungan. Didalam sistem Ricardo, upah memainkan peranan aktif
dalam menentukan pendapatan antara modal dengan buruh. Tingkat upah meningkat
bila harga barang yang dibutuhkan buruh meningkat.
Berkurangnya keuntungan pada
industri lain. Menurut Ricardo “keuntungan petani menentukan
keuntungan seluruh usaha yang lain. Karena itu tingkat keuntungan uang yang
diperoleh dari modal harus sama dengan keseimbangan, baik dalam pertanian
ataupun dalam industri.
sumber lain pemupukan modal. menurut
Ricardo, pembangunan ekonomi tergantung pada perbedaan antara produksi dan
konsumsi. Karena itu ia menekankan pentingnya peningkatan produksi dan
pengurangan konsumsi. Dalam istilah Ricardo”modal dapat dinaikkan dengan cara
menaikkan produksi atau dengan mengurangi konsumsi yang tidak produktif.
ü
Pajak, adalah sumber pemupukan modal
yang ada ditangan pemerintah. Menurut Ricardo, pajak dikenakan hanya untuk
mengurangi konsumsi yang berlebihan.
ü
Tabungan, dibanding pajak, Ricardo
lebih menyetujui pemupukan modal melalui tabungan. Tabungan dapat dibentuk
dengan cara menghemat pengeluaran, memproduksi lebih banyak, dan dengan
meningkatkan tingkat keuntungan serta mengurangi harga barang.
ü
Perdagangan bebas. Ricardo membela
adanya perdagangan bebas. Perdagangan bebas merupakan faktor penting bagi
pembangunan ekonomi suatu Negara. Keuntungan dapat terus-menerus tinggi.
PENILAIAN
Ricardo adalah pelopor ahli
ekonomi modern dan pendapatnya mengenai pertumbuhan ekonomi telah dianut oleh
banyak kalangan. Pendapat-pendapatnya adalah sebagai berikut:
1.Pembangunan pertanian
2.Tingkat keuntungan
3.Pentingnya tabungan
4.Perdagangan luar negeri
5.Teori dinamisKELEMAHAN TEORI RICARDO
Disamping kebaikan tersebut
diatas, teori Ricardo mempunyai kelemahan tertentu yang akan dibahas dibawah
ini.
a).Mengabaikan pengaruh tekhnologi
b).Pengertian yang salah tentang keadaan stasioner
c).Pengertian yang salah tentang penduduk
d).Kebijaksanaan pasar bebas yang tidak dapat diterapkan
e).Mengabaikan faktor-faktor kelembagaan
f).Teori Ricardo adalah teori distribusi, bukan teori pertumbuhan
g).Tanah juga menghasilkan selain gandum
h).Modal dan buruh bukanlah koefisien yang tetap
i).Mengabaikan tingkat suku bunga
j) Teori Ricardo dan Negara terbelakang
3.Teori Robert Malthus
Konsep pembangunan. Malthus tidak menganggap proses
pembangunan ekonomi terjadi dengan sendirinya. Malahan proses pembangunan
ekonomi memerlukan berbagai usaha yang konsisten dipihak rakyat. Jadi menurut
Malthus proses pembangunan adalah suatu proses naik turunnya aktivitas ekonomi
lebih daripada sekedar lancar-tidaknya aktivitas ekonomi.
Malthus menitikkan perhatian pada “perkembangan
kesejahteraan”suatu Negara yaitu pembangunan ekonomi yang dapat dicapai dengan meningkatkan
kesejahteraan suatu Negara.
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi. Pada bukunya principles
of political economy, Malthus lebih realitas dalam menganalisa pertumbuhan
penduduk dalam kaitannya dengan pembangunan ekonomi dibandingkan pada bukunya essay
of population. Menurut Malthus pertumbuhan penduduk saja tidak cukup untuk
berlangsungnya pembangunan ekonomi. Malahan, pertumbuhan penduduk adalah akibat
dari proses pembangunan.
Peranan produksi dan distribusi. Malthus
menganggap produksi dan distribusi sebagai “dua unsur utama kesejahteraan”.jika
keduanya dikombinasikan pada proporsi yang benar, ia akan dapat meningkatkan
kesejahteraan suatu Negara dalam waktu singkat.
Faktor-faktor dalam pembangunan ekonomi.
Malthus mendefinisikan problem pembangunan ekonomi sebagai sesuatu yang
menjelaskan perbedaan antara gross national product potensial (kemampuan
menghasilkan kekayaan) dan gross national product actual (kekayaan actual).
PENILAIAN
Teori
Malthus mempunyai kelemahan tertentu:
a) Stagnasi sekuler tidak melekat pada akumulasi modal
b) Pandangan negatif terhadap akumulasi modal
c) Komoditi tidak dipertukarkan dengan komoditi secara langsung
d) Konsumen tidak produktif memperlambat kemajuan
e) Dasar tabungan bersisi satu
Mill menganggap pembangunan
ekonomi sebagai fungsi dari tanah, tenaga kerja dan modal. sementara tanah dan
tenaga kerja adalah dua faktor produksi yang asli, modal adalah “persediaan
yang dikumpulkan dari produk-produk tenaga kerja sebelumnya.
PENILAIAN
a) Keadaan stasioner bukan suatu realitas
b)Pikiran yang salah mengenai cadangan upah
c) Teori Malthus salah
d) Hukum mengenai hasil yang semakin berkurang tidak berlaku
e) Laissez-faire bukan suatu kebijaksanaan praktis.
Mill setuju dengan kebijaksanaan liberal dalam urusan
ekonomi. Walaupun begitu, kebijaksanaan tersebut tidak praktis. Kenyataannya,
tidak ada perekonomian yang dapat berfungsi jika didalamnya terdapat persaingan
sempurna.
5.Teori Klasik
Teori klasik dapat dijelaskan
secara singkat sebagai berikut:
Kebijaksanaan pasar bebas. Ahli ekonomi klasik meyakini adanya
perekonomian-persaingan sempurna-pasar bebas yang secara otomatis bebas dari
segala campur tangan pemerintah. Yang memaksimumkan pendapatan nasional adalah “tangan-tangan
tak kelihatan”
PENILAIAN
a.Mengabaikan kelas menengah
b.Melalaikan sektor publik
c.Meremehkan tekhnologi
d.Hukum yang tidak realistik
e. Pemikiran keliru mengenai upah dan keuntungan
f. Proses pertumbuhan yang tidak realistik
6.Teori Marxis
Marx menyumbang kepada teori
pembangunan ekonomi dalam tiga hal, yaitu: dalam arti luas memberikan
penafsiran sejarah dari sudut ekonomi, dalam arti lebih sempit merinci kekuatan
yang mendorong perkembangan kapitalis, dan terakhir menawarkan jalan alternatif
tentang pembangunan ekonomi terencana.
PENILAIAN
a.Nilai lebih tidak realistis
b.Marx-Nabi palsu
c. Kemajuan tekhnologi bermanfaat didalam meningkatkan pekerjaan
d. Kecendrungan jatuhnya keuntungan tidak benar
e. Marx tidak memiliki fleksibilitas kapitalisme
f. Teori siklus Marx adalah salah.
7.Teori Schumpeter
Makna pembangunan ekonomi. Pertama-tama
Schumpeter mengasumsikan adanya perekonomian persaingan sempurna yang berada
dalam keseimbangan mantap. Dalam keseimbangan yang mantap seperti itu
terkandung keseimbangan persaingan sempurna: tidak ada laba, tidak ada suku
bunga, tidak ada tabungan, tidak ada investasi dan tidak ada pengangguran
terpaksa.
PENILAIAN
a.Keseluruhan teori Schumpeter didasarkan pada innovator yang dianggapnya
sebagai pribadi yang ideal.
b.Menurut Schumpeter, pembangunan ekonomi adalah akibat dari proses siklis.
c. Pendapat Schumpeter bahwa perubahan siklis merupakan akibat inovasi
juga tidak benar.
d.Schumpeter menganggap inovasi sebagai sebab utama pembangunan ekonomi.
e. Schumpeter dalam teorinya terlalu banyak menekankan pentingnya
kredit bank.
f. Analisa Schumpeter mengenai proses peralihan dari kapitalisme
ke sosialisme tidak benar.
8.Teori Keynes
Pendapatan total merupakan
fungsi dari pekerjaan total dalam suatu Negara. Semakin besar pendapatan
nasional, semakin besar volume pekerjaan yang dihasilkannya, demikian
sebaliknya. Volume pekerjaan tergantung pada permintaan efektif. Permintaan
efektif menentukan tingkat keseimbangan pekerjaan dan pendapatan. Permintaan
efektif ditentukan pada titik saat harga permintaan agregat sama dengan harga
penawaran agregat.
Dalam karangannya yang berjudul
“economic possibilities for our grand children” Keynes mengemukakan serentetan
syarat pokok kemajuan ekonomi, yaitu
(1) kemampuan kita mengendalikan penduduk
(2) kebulatan tekad menghindari perang dan perselisihan sipil
(3) kemauan untuk mempercayai ilmu pengetahuan, mempedomani hal-hal yang
benar sesuai dengan ilmu pengetahuan
(4) tingkat akumulasi yang ditentukan oleh margin antara produksi dan
konsumsi.
9. Teori Rostow
a. Masyarakat tradisional
Masyarakat tradisional disini diartikan suatu
masyarakat yang strukturnya berkembang disepanjang fungsi produksi berdasarkan
ilmu dan tekhnologi pra-Newton dan sebagai hasil pandangan pra-Newton terhadap dunia
fisika. Banyak tanah dapat digarap, skala dan pola perdagangan dapat diperluas,
manufaktur dapat dibangun dan produktivitas pertanian dapat ditingkatkan
sejalan dengan peningkatan penduduk dan pendapatan nyata.
b. Pra-syarat tinggal landas
Pra-syarat tinggal landas didorong atau didahului oleh
empat kekuatan: Renesans atau era pencerahan, kerajaan baru, dunia baru, dan
agama baru/reformasi. Kekuatan ini menempatkan “penalaran” (reasoning) dan
“ketidakpercayaan”(skepticism) sebagai pengganti ‘kepercayaan”(faith) dan
kewenangan”(authority).
c. Tinggal landas
Rostow mendefinisikan tinggal landas sebagai revolusi
industri yang bertalian secara langsung dengan perubahan radikal didalam metode
produksi yang dalam jangka waktu relatif singkat menimbulkan konsekuensi yang
menentukan.
Tahap ini merupakan titik yang menetukan didalam kehidupan suatu masyarakat
‘ketika pertumbuhan mencapai kondisi normalnya. Kekuatan modernisasi berhadapan
dengan adat-istiadat dan lembaga-lembaga. Dengan istilah kepentingan bersama
itu Rostow menunjukkan “bahwa pertumbuhan biasanya berjalan menurut deret ukur,
seperti rekening tabungan yang bunganya dibiarkan bergabung dengan simpanan
pokok.
d. Dorongan menuju kedewasaan
Rostow mendefinisikan sebagai tahap ketika masyarakat
telah dengan efektif menerapkan serentetan tekhnologi modern terhadap
keseluruhan sumberdaya mereka. Ia merupakan satu tahap pertumbuhan swadaya
jangka panjang yang merentang melebihi masa empat dasawarsa.Pada waktu suatu
Negara berada pada tahap kedewasaan tekhnologi, ada tiga perubahan penting yang
terjadi:
Sifat tenaga kerja berubah.
watak para pengusaha berubah.
masyarakat merasa bosan pada
keajaiban industrialisasi dan menginginkan sesuatu yang baru menuju perubahan
lebih jauh.
e. Masa konsumsi massal (era konsumsi massa besar-besaran)
Abad konsumsi massa besar-besaran ditandai dengan
migrasi ke pinggiran kota, pemakaian mobil secara luas, barang-barang
konsumen dan peralatan rumah tangga yang tahan lama. Pada tahap
ini,”keseimbangan perhatian masyarakat beralih dari penawaran ke permintaan,
dari persoalan produksi ke persoalan konsumsi dan kesejahteraan dalam arti
luas. Ada tiga kekuatan yang Nampak cenderung meningkatkan kesejahteraan
didalam tahap purna dewasa ini:
ü
penerapan kebijaksanaan nasional
guna meningkatkan kekuasaan dan pengaruh melampaui batas-batas nasional
ü
ingin memiliki satu Negara
kesejahteraan dengan pemerataan pendapatan nasional yang lebih adil melalui
pajak progresif, peningkatan jaminan sosial, dan fasilitas hiburan bagi para
pekerja.
ü
keputusan untuk membangun pusat
perdagangan dan sektor penting seperti mobil, rumah murah dan berbagai peralatan
rumah tangga dan sebagainya
Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi
v Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan
ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor
terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan
tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan
memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
v Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada
sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian,
sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi,
apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola
sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya
kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan
laut.
v Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola
kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin
canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian
aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada
percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
v Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap
pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai
pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi
penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya
sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya
yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois,
boros, KKN, dan sebagainya.
v Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah
SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang
modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi
karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar